Wednesday, December 8, 2021

MAKALAH AKSIOLOGI OLAHRAGA

 

AKSIOLOGI OLAHRAGA 


A.    Latar Belakang

           Pengertian dari olahraga merupakan kegiatan yang sistematis untuk membina dan mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial (Kemenpora RI, 2010: 3). Olahraga merupakan proses peningkatan kesempatan yang ideal untuk menyalurkan energi positif dalam lingkungan persahabatan untuk menciptakan persatuan yang sehat, suasana yang bagus dan menyenangkan, menuju kehidupan serasi, selaras, dan seimbang untuk mencapai kebahagiaan hidup yang sejati.

            Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya (Adib, H. M. 2011). Aksiologi, ilmu membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatnya. Bila persoalan value free and value bound  ilmu mendominasi fokus perhatian aksiologi pada umumnya, maka dalam hal pengembangan ilmu baru seperti olahraga ini, dimensi aksiologi diperluas lagi sehingga secara inheren mencakup dimensi nilai kehidupan manusia seperti etika, estetika, religius (sisi dalam aksiologis), dan juga interrelasi ilmu dengan aspek-aspek kehidupan manusia dengan sosialitasnya (sisi luar aksiologis). Keduanya merupakan aspek transfer dari permasalahan transfer pengetahuan.

            Penting kiranya sebagai seorang ilmuan muda dapat mempelajari tentang filsafat ilmu dalam keolahagaan. Maka dari itu dalam makalah ini akan mengangkat masalah  tentang analisis perspektif aksiologi olahraga pada cabang olahraga bola basket.

 

B.  Rumusan Masalah

        Dari latar belakang yang sudah di uraikan di atas maka penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1.      Pengertian Aksiologi Olahraga.

C. Tujuan

        Berdasarkan rumusan masalah yang sudah di rumuskan diatas maka penulis dapat merumuskan tujuan sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui pengertian dari Aksiologi Olahraga.

           

I.       PEMBAHASAN

 

1.   Pengertian Aksiologi Olahraga.

            Secara etimologis, aksiologi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “aksios” yang berarti nilai dan kata “logos” berarti teori. Jadi, aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Dengan kata lain, aksiologi adalah teori nilai. Suriasumantri mendefinisikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh. Aksiologi dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika (Depdiknas.2003). Menurut Surajiyo (2007), aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu.

            Memperbincangkan aksiologi tentu membahas dan membedah masalah nilai. nilai sebagai sesuatu yang menarik bagi seseorang, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang dicari, sesuatu yang dicari, sesuatu yang disukai dan diinginkan. Pandangan progresivisme di bidang aksiologi ialah nilai timbul karena manusia mempunyai bahasa, dengan demikian menjadi mungkin adanya saling hubungan. Jadi masyarakat menjadi wadah timbulnya nilai-nilai. Bahasa adalah sarana ekspresi yang berasal dari dorongan, kehendak, perasaan, kecerdasan dari individu-individu. Nilai itu benar atau tidak benar, baik atau buruk apabila menunjukkan persesuaian dengan hasil pengujian yang dialami manusia dalam pergaulan

            Aksiologi, ilmu membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatnya. Bila persoalan value free and value bound ilmu mendominasi fokus perhatian aksiologi pada umumnya, maka dalam hal pengembangan ilmu baru seperti olahraga ini, dimensi aksiologi diperluas lagi sehingga secara inheren mencakup dimensi nilai kehidupan manusia seperti etika, estetika, religius (sisi dalam aksiologis), dan juga interrelasi ilmu dengan aspek-aspek kehidupan manusia dengan sosialitasnya (sisi luar aksiologis). Keduanya merupakan aspek transfer dari permasalahan transfer pengetahuan. Istilah olahraga mencakup pengertian yang luas, bukan hanya olahraga kompetitif, tetapi juga aktivitas pada waktu senggang sebagai pelepas lelah dan kegiatan pembinaan jasmani. Tindakan sejati dalam olahraga tidak dipandang sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi merupakan sumber dari keceriaan (joy) dan kebahagiaan (happiness) (Lutan dan Sumardianto, 2000: 9).


II.    KESIMPULAN

            Filsafat Ilmu Olahraga merupakan dasar dan nilai yang sifatnya adalah harus sedangkan perspektif tentang cabang bola basket merupakan pengembangan dari dasar-dasar tersebut, tetapi juga memberi masukan dari realita terhadap pemikiran yang idealis dalam pendidikan dan manusia. Jadi, ada hubungan timbal balik di antara keduanya, Sehingga Filsafat Ilmu Olahraga dan cabang olahraga tidak dapat dipisahkan, karena filsafat Ilmu Olahraga mengandung bagian yang seharusnya dilaksanakan di dalam praktik perilaku di kecabangan olahraga. Cabang olahraga bola basket ada metodes landasan filsafat yang dimana filsafat untuk hal ini dalam aspek aksiologi selalu berhubungan, Banyak nilai yang terkandung dalam bola basket yang dapat dipelajari. Dari segi fundamental ada beberapa nilai yang di capai yaitu : kerjasama, pantang menyerah, percaya diri, disiplin, taat peraturan permainan, respect the game, sportifitas. Untuk nilai yang bisa diambil dari sebuah ivent bola basket : kejujuran, kedisiplinan, sportifitas, loyalitas seporter, kreatifitas.

No comments:

Post a Comment

Tugas Makalah Pencegahan dan Perawatan Cidera (PEMANASAN)

  PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA PEMANASAN   Pendahuluan             Olahraga  mulai menjadi sebuah tren atau gaya hidup masyarakat...