AKSIOLOGI OLAHRAGA
A. Latar Belakang
Pengertian dari olahraga merupakan
kegiatan yang sistematis untuk membina dan mengembangkan potensi jasmani,
rohani, dan sosial (Kemenpora RI, 2010: 3). Olahraga merupakan proses
peningkatan kesempatan yang ideal untuk menyalurkan energi positif dalam
lingkungan persahabatan untuk menciptakan persatuan yang sehat, suasana yang bagus
dan menyenangkan, menuju kehidupan serasi, selaras, dan seimbang untuk mencapai
kebahagiaan hidup yang sejati.
Aksiologi merupakan cabang filsafat
ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya (Adib, H. M. 2011). Aksiologi,
ilmu membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang
didapatnya. Bila persoalan value free and value bound ilmu mendominasi fokus perhatian aksiologi
pada umumnya, maka dalam hal pengembangan ilmu baru seperti olahraga ini,
dimensi aksiologi diperluas lagi sehingga secara inheren mencakup dimensi nilai
kehidupan manusia seperti etika, estetika, religius (sisi dalam aksiologis),
dan juga interrelasi ilmu dengan aspek-aspek kehidupan manusia dengan
sosialitasnya (sisi luar aksiologis). Keduanya merupakan aspek transfer dari
permasalahan transfer pengetahuan.
Penting kiranya sebagai seorang
ilmuan muda dapat mempelajari tentang filsafat ilmu dalam keolahagaan. Maka
dari itu dalam makalah ini akan mengangkat masalah tentang analisis perspektif aksiologi
olahraga pada cabang olahraga bola basket.
B. Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang yang sudah di uraikan di atas maka penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Pengertian
Aksiologi Olahraga.
C. Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah yang sudah di rumuskan diatas maka penulis dapat merumuskan
tujuan sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengertian dari Aksiologi Olahraga.
I. PEMBAHASAN
1. Pengertian
Aksiologi Olahraga.
Secara etimologis, aksiologi berasal
dari bahasa Yunani kuno, yaitu “aksios” yang berarti nilai dan kata “logos”
berarti teori. Jadi, aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari
nilai. Dengan kata lain, aksiologi adalah teori nilai. Suriasumantri
mendefinisikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan kegunaan dari
pengetahuan yang di peroleh. Aksiologi dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah
kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai
khususnya etika (Depdiknas.2003).
Menurut Surajiyo (2007), aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur
kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian,
serta penerapan ilmu.
Memperbincangkan aksiologi tentu
membahas dan membedah masalah nilai. nilai sebagai sesuatu yang menarik bagi
seseorang, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang dicari, sesuatu yang dicari,
sesuatu yang disukai dan diinginkan. Pandangan progresivisme di bidang
aksiologi ialah nilai timbul karena manusia mempunyai bahasa, dengan demikian
menjadi mungkin adanya saling hubungan. Jadi masyarakat menjadi wadah timbulnya
nilai-nilai. Bahasa adalah sarana ekspresi yang berasal dari dorongan,
kehendak, perasaan, kecerdasan dari individu-individu. Nilai itu benar atau
tidak benar, baik atau buruk apabila menunjukkan persesuaian dengan hasil
pengujian yang dialami manusia dalam pergaulan
Aksiologi, ilmu membahas tentang
manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatnya. Bila persoalan
value free and value bound ilmu mendominasi fokus perhatian aksiologi pada
umumnya, maka dalam hal pengembangan ilmu baru seperti olahraga ini, dimensi
aksiologi diperluas lagi sehingga secara inheren mencakup dimensi nilai
kehidupan manusia seperti etika, estetika, religius (sisi dalam aksiologis),
dan juga interrelasi ilmu dengan aspek-aspek kehidupan manusia dengan
sosialitasnya (sisi luar aksiologis). Keduanya merupakan aspek transfer dari
permasalahan transfer pengetahuan. Istilah olahraga mencakup pengertian yang
luas, bukan hanya olahraga kompetitif, tetapi juga aktivitas pada waktu
senggang sebagai pelepas lelah dan kegiatan pembinaan jasmani. Tindakan sejati dalam
olahraga tidak dipandang sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi
merupakan sumber dari keceriaan (joy) dan kebahagiaan (happiness) (Lutan dan
Sumardianto, 2000: 9).
II. KESIMPULAN
Filsafat Ilmu Olahraga merupakan
dasar dan nilai yang sifatnya adalah harus sedangkan perspektif tentang cabang
bola basket merupakan pengembangan dari dasar-dasar tersebut, tetapi juga
memberi masukan dari realita terhadap pemikiran yang idealis dalam pendidikan
dan manusia. Jadi, ada hubungan timbal balik di antara keduanya, Sehingga
Filsafat Ilmu Olahraga dan cabang olahraga tidak dapat dipisahkan, karena
filsafat Ilmu Olahraga mengandung bagian yang seharusnya dilaksanakan di dalam
praktik perilaku di kecabangan olahraga. Cabang olahraga bola basket ada metodes
landasan filsafat yang dimana filsafat untuk hal ini dalam aspek aksiologi selalu
berhubungan, Banyak nilai yang terkandung dalam bola basket yang dapat
dipelajari. Dari segi fundamental ada beberapa nilai yang di capai yaitu :
kerjasama, pantang menyerah, percaya diri, disiplin, taat peraturan permainan, respect
the game, sportifitas. Untuk nilai yang bisa diambil dari sebuah ivent bola
basket : kejujuran, kedisiplinan, sportifitas, loyalitas seporter, kreatifitas.
No comments:
Post a Comment