Makalah Sampel Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
Rumus Besar Sampel Penelitian: Dalam statistik inferensial,
besar sampel sangat menentukan
representasi sampel yang diambil dalam menggambarkan populasi penelitian. Oleh
karena itu menjadi satu kebutuhan bagi setiap peneliti untuk memahami
kaidah-kaidah yang benar dalam menentukan sampel minimal dalam sebuah
penelitian. Cara menghitung rumus besar sampel penelitian suatu penelitian
sangat ditentukan oleh desain penelitian yang
digunakan dan data yang diambil. Jenis penelitian observasional
dengan menggunakan disain cross-sectional akan berbeda dengan case-control
study dan khohor, demikian pula jika data yang dikumpulkan adalah proporsi
akan beda dengan jika data yang digunakan adalah data continue. Pada
penelitian di bidang kesehatan masyarakat, kebanyakan menggunakan disain
atau pendekatan cross-sectional atau belah
lintang, meskipun ada beberapa yang menggunakan case control ataupun khohor. Terdapat
banyak rumus untuk menghitung besar sampel minimal sebuah penelitian,
namun pada artikel ini akan disampaikan sejumlah rumus yang paling
sering dipergunakan oleh para peneliti.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menentukan
sampel dengan Rumus Sampel Penelitian Case Control dan Kohort
BAB II
PEMBAHASAN
Rumus Sampel Penelitian Case Control dan Kohort
Rumus yang digunakan untuk mencari besar sampel baik case
control maupun kohort adalah sama, terutama jika menggunakan ukuran
proporsi. Hanya saja untuk penelitian khohor, ada juga yang menggunakan
ukuran data kontinue (nilai mean).
Besar sampel untuk penelitian case control adalah bertujuan
untuk mencari sampel minimal untuk masing-masing kelompok kasus dan
kelompok kontrol. Kadang kadang peneliti membuat perbandingan antara
jumlah sampel kelompok kasus dan kontrol tidak harus 1 : 1, tetapi juga
bisa 1: 2 atau 1 : 3 dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Rumus Sampel minimal Besar Sampel Penelitian Case Control
Adapun rumus yang banyak dipakai untuk mencari sampel
minimal penelitian case-control adalah sebagai berikut:
Besar Sampel Penelitian
Rumus Sampel minimal Besar Sampel Penelitian Kohort
Pada penelitian khohor yang dicari adalah jumlah minimal
untuk kelompok exposure dan non-exposure atau kelompok terpapar dan tidak
terpapar. Jika yang digunakan adalah data proporsi maka untuk penelitian
khohor nilai p0 pada rumus di atas sebagai proporsi yang sakit pada
populasi yang tidak terpapar dan p1 adalah proporsi yang sakit pada
populasi yang terpapar atau nilai p1 = p0 x RR (Relative Risk).
Jika nilai p adalah data kontinue (misalnya rata-rata berat
badan, tinggi badan, IMT dan sebagainya) atau tidak dalam bentuk proporsi,
maka penentuan besar sampel untuk kelompok dilakukan berdasarkan rumus
berikut:
Rumus Sampel Case Control dan Kohort 2
Contoh Kasus Rumus Besar Sampel Penelitian
Contoh kasus, misalnya kita ingin mencari sampel minimal
pada penelitian tentang pengaruh pemberian ASI eksklusif dengan terhadap
berat badan bayi. Dengan menggunakan tingkat kemaknaan 95 % atau Alfa =
0,05, dan tingkat kuasa/power 90 % atau ß=0,10, serta kesudahan (outcome)
yang diamati adalah berat badan bayi yang ditetapkan memiliki nilai asumsi
SD=0,94 kg, dan estimasi selisih antara nilai mean kesudahan (outcome) berat
badan kelompok tidak terpapar dan kelompok terpapar selama 4 bulan pertama
kehidupan bayi (U0 – U1) sebesar 0,6 kg (mengacu hasil penelitian Piwoz,
et al. 1994), maka perkiraan jumlah minimal sampel yang dibutuhkan tiap
kelompok pengamatan, baik terpapar atau tidak terpapar adalah:
Contoh Hitung Sampel Case Control dan Kohort
= 51,5 orang atau dibulatkan: 52 orang/kelompok
Pada penelitian khohor harus ditambah dengan jumlah lost to
follow atau akalepas selama pengamatan, biasanya diasumsikan 15 %. Pada contoh
diatas, maka sampel minimal yang diperlukan menjadi n= 52 (1+0,15) = 59,8
bayi atau dibulatkan menjadi sebanyak 60 bayi untuk masing-masing kelompok
baik kelompok terpapar ataupun tidak terpapar atau total 120 bayi untuk
kedua kelompok tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa: Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut atau sebagai wakil dari populasi yang diteliti. Ciri-ciri sampel yang baik adalah sampel dipilih dengan cara hati-hati, harus mewakili populasi dan dengan data yang diperoleh di atas dalam bentuk tabel maka untuk jenis penelitaian apapun bisa menemukan sampel yang cocok dari populasi kecil atau besar dan besarnya ukuran sampel dapat diterima secara statistik. Alasan penggunaan sampling adalah ukuran populasi, masalah biaya, masalah waktu, percobaan yang sifatnya merusak, masalah ketelitian dan masalah ekonomis. Keuntungan penggunaan sampel adalah biaya menjadi berkurang, lebih cepat dalam pengumpulan dan pengolahan data, lebih akurat dan lebih luas ruang cakupan penelitian.
No comments:
Post a Comment